IRT di Moncongloe Maros Tutup Jalan
Tribun Timur - Jumat, 1 Juni 2012 16:42 WITA
mute/tribun timur
IRT di Moncongloe Maros Tutup Jalan
Berita Terkait
- LSM Maros Tolak Nama Menantu Bupati Jadi Nama Jalan
- PERDA dimata Yudikatif dan Eksekutif Maros
- Bosowa Maros Gelar Buka Puasa Bersama di Karebosi
- Bupati Maros Buka Puasa di Pabrik Bosowa
- Pabrik Rotan Bikin Galau Legislator Maros
- Hanura Sulsel Safari Ramadan untuk IA
- Pemkab Maros Gelar Safari Ramadan
- Bupati Maros Bagi-bagi Sumbangan di Cenrana
- Perubahan Nama Jalan Diperdebatkan Legislator Maros
- KNPI Gandeng HPPMI di Maros Gelar Festival Ramadan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Puluhan ibu rumah tangga melakukan aksi protes terhadap aktifitas truk
pengangkut tambang galian C, Jumat (1/6/2012) siang.
Aksi protes ini dengan memblokir jalan poros Moncongloe Maros-Makassar. Mereka memasang batu besar dan potongan kayu besar di tengah jalan.
Mereka melakukan ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap para pelaku penambang yang seenaknya melintas di jalan raya tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan pada warga Moncongloe.
Menurut salah seorang warga, Intan, selain debu yang beterbangan, kerusakan jalan, hingga korban kecelakaan kerap terjadi. "Kami sudah tidak tahan menderita akibat aktifitas tambang itu," jelasnya.
Ia menambahkan aksi ini dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan. Dimana pengusaha yang dulunya menyatakan kesediaannya untuk memperbaiki jalan dengan menimbun jalan yang berlubang serta menyiram jalanan yang berdebu dengan air setiap saat dilalui truk. Namun para penambang justru mengingkari kesepakatan tersebut.(*)
Aksi protes ini dengan memblokir jalan poros Moncongloe Maros-Makassar. Mereka memasang batu besar dan potongan kayu besar di tengah jalan.
Mereka melakukan ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap para pelaku penambang yang seenaknya melintas di jalan raya tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan pada warga Moncongloe.
Menurut salah seorang warga, Intan, selain debu yang beterbangan, kerusakan jalan, hingga korban kecelakaan kerap terjadi. "Kami sudah tidak tahan menderita akibat aktifitas tambang itu," jelasnya.
Ia menambahkan aksi ini dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan. Dimana pengusaha yang dulunya menyatakan kesediaannya untuk memperbaiki jalan dengan menimbun jalan yang berlubang serta menyiram jalanan yang berdebu dengan air setiap saat dilalui truk. Namun para penambang justru mengingkari kesepakatan tersebut.(*)
Penulis : Mutmainnah
Editor : Ridwan Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar